Jakarta - PT PLN (Persero) membuka kesempatan kepada masyarakat umum maupun investor yang berminat mendirikan fasilitas pengecasan baterai kendaraan listrik SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). PLN menjanjikan keuntungan kotor hingga Rp 19 jutaan per bulan.
SPKLU menjadi salah satu infrastruktur penting dalam menyongsong era kendaraan elektrifikasi. PLN sebagai perusahaan listrik negara, jadi perusahaan yang memiliki kapasitas membangun jaringan SPKLU di seluruh penjuru Indonesia.
Executive Vice President Pemasaran dan Pengembangan Produk PT PLN (Persero), Hikmat Drajat mengatakan, PLN tidak ingin memonopoli bisnis SPKLU. Maka itu pihaknya terbuka menjalin kemitraan dengan publik dalam pembangunan fasilitas ini.
"PLN membuka seluas-luasnya kepada publik, kepada investor, untuk bersama-sama membangun kemitraan 'SPBU' mobil listrik (SPKLU). Jadi silahkan mendaftar ke PLN, pilih lokasi di mana, kita sudah siap. Bayangkan PLN sudah terbuka sebagai bussiness partner di dalam era mobil listrik," papar Hikmat di arena Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 JIExpo, Kemayoran (27/7/2022).
Hikmat menjelaskan sudah ada pihak swasta yang menjalin kemitraan SPKLU dengan PLN. Hikmat tidak menyebutkan nama perusahaan atau mereknya, tapi yang pasti perusahaan ini bergerak di bidang waralaba dan sudah global statusnya.
"Kemarin sudah ada salah satu franchising (waralaba) ternama di global, yang beroperasi di Indonesia, sudah bermitra dengan PLN untuk membangun franchise SPKLU di outlet-outlet mereka. Jadi nanti yang suka ngopi, mampir sambil ngecas mobil listrik, sambil makan fastfood sambil ngecas mobil listrik. Tujuannya ke sana. Jadi kita bangun infrastruktur SPKLU atau SPBU mobil listrik bersama-sama dengan seluruh masyarakat, dengan melalui kemitraan. Jadi bukan lagi monopoli PLN," sambung Hikmat.
Menurut Hikmat proses kemitraan ini cukup mudah. Seluruhnya PLN yang akan mengurus, calon mitra tinggal menyetor modal awal, menyediakan lahan, sudah bisa membuka bisnis SPKLU.
"Kalau mau dimulai, saat ini, karena mungkin dua, tiga tahun lagi franchise-nya akan mahal. Sekarang mungkin masih murah, karena baru awal," bilang Hikmat.
PLN menawarkan SPKLU dengan spesifikasi charger yang berbeda-beda. Paket medium charger dengan kapasitas 25 kW, lalu paket fast charger dengan kapasitas 50 kW, dan paket ultra fast charger dengan kapasitas lebih dari 100 kW. Paket franchise ini termasuk pambangunan shelter (outdoor atau indoor), instalasi pasokan tenaga listrik, dan pemeliharaan SPKLU.
Dalam materi presentasi yang dipaparkan Hikmat, tampak skema kemitraan SPKLU dengan pilihan enam paket. Paling murah yakni paket medium charging 25 kW (outdoor), dengan harga paket Rp 389,4 juta, fee partner Rp 1.350,07/kWh, dan gross income atau pendapatan kotor Rp 8,1 juta per bulan.
Kemudian paket yang paling mahal yakni ultra fast charging >100 kW (indoor) dengan harga paket Rp 1,056 miliar, fee partner Rp 3.306,57/kWh, dan gross income atau pendapatan kotor mencapai Rp 19,8 juta per bulan.
#infogresik
#Gusfik
0 Komentar