Kuota Solar dan Pertalite Menipis, BPH Migas Imbau Pemilik Mobil Beralih ke BBM Nonsubsidi


JAKARTA, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman mengimbau masyarakat yang mampu untuk tidak menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar. Hal ini mengingat, kuota BBM Subsidi yang mulai menipis.
“Kita imbau, konsumen roda 4 yang mampu, untuk beralih ke BBM nonsubsidi,” kata Saleh saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Saleh mengatakan penyebab menipisnya kuota BBM subsidi adalah akibat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Dia bilang, pertumbuhan ekonomi tersebut meningkatkan mobilitas, dan kebutuhan akan energi.
“Sebabnya adalah, ekonomi tumbuh. Aktivitas masyarakat naik dan kebutuhan energi naik. Tidak hanya BBM saja, tapi listrik juga kan,” ujarnya.

Pengendalian konsumsi BBM masyarakat
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kuota BBM subsidi yang menipis terjadi akibat meningkatnya konsumsi masyarakat. Berdasarkan APBN 2022, total subsidi yang diberikan pemerintah untuk pertalite, solar, elpiji, dan listrik mencapai Rp 502 triliun.

Total anggaran subsidi sebesar Rp 502 triliun tersebut berdasarkan kuota Pertalite sebesar 23 juta kilo liter, sementara estimasi dari Menteri ESDM dan DPR mencapai 28 juta kilo liter. Maka dari itu, ia mendorong Pertamina untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi.
“Ini kan berarti akan ada tambahan di atas Rp 502 triliun yang sudah kita sampaikan," ucap wanita yang akrab disapa Ani tersebut.

BPH Migas sendiri menilai, untuk mengendalikan konsumsi tentunya harus berdasarkan aturan yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
“Ya perpres terbit sebagai dasar untuk melakukan pengendalian konsumsi,” lanjut Saleh.

Saleh berharap revisi perpres 191 tahun 2014 bisa segera rampung akhir bulan Agustus ini, agar implementasinya dapat dilakukan pada September 2022.
Sebagai tambahan informasi, Pertamina mencatat, sampai dengan bulan Juli 2022, BBM subsidi jenis solar yang sudah tersalurkan sejumlah 9,9 juta kilo liter, sementara kuotanya 14,9 juta kilo liter.
Sementara itu, BBM subsidi jenis Pertalite, hingga juli 2022, sudah tersalurkan 16,8 juta kilo liter, dari kuota 23 juta kilo liter.




#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Posting Komentar

0 Komentar