Rahasia Sumur Air Zamzam Tak Pernah Kering Ribuan Tahun


Jakarta, Air zamzam dianggap berkah bagi umat Islam. Karenanya, setiap orang yang pulang dari perjalanan haji atau umroh akan membawa air ini sebagai oleh-oleh bagi keluarga dan kerabat. Pernahkah kalian terpikir, mengapa air zamzam tidak pernah kering?

Pembahasan ini, meski berlatar belakang Islam, juga memiliki penjelasan ilmiah dan logis yang sangat sesuai dengan kisah-kisah religi.
Air zamzam telah ada sejak zaman Nabi Ismail. Secara ajaib, mata air zamzam keluar saat Nabi Ismail menangis karena kehausan di padang pasir bersama ibunya, Siti Hajar.

Dokumen sejarah menunjukkan, zaman itu diperkirakan tahun 1910 SM sehingga jika disesuaikan dengan kalender Hijriah, air zamzam telah ada selama lebih dari 4.000 tahun.

Hal ini pun menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana air zamzam tidak pernah kering selama ribuan tahun. Dikutip dari Egypt Today, Selasa (12/7/2022) Abbas Sharaqi, Profesor Geologi dan Sumber Daya Air di African Research Institute, mengatakan rahasianya adalah, air di sumur zamzam tidak pernah kering karena terhubung dengan air tanah terbarukan.

"Tidak adanya penipisan dalam geologi berarti bahwa ia adalah air yang dapat diperbarui. Air tanah bisa diperbarui, seperti di sumur zamzam," kata Sharaqi.
Ia juga menjelaskan, air zamzam merupakan air terbarukan yang sumbernya adalah hujan di Kota Makkah. Makkah merupakan daerah pegunungan dan salah satu lembahnya menampung air untuk sumur zamzam di dataran rendah.

Menurut Sharaqi, terdapat 14 meter endapan sungai yang terbentuk dari air hujan di pegunungan yang jatuh ke dataran rendah dan berubah menjadi sedimen.
Proses ini membutuhkan waktu jutaan tahun untuk membuat sumur zamzam yang panjangnya mencapai 14 meter. Di bagian paling bawah terdapat kumpulan bebatuan yang menjadikan total kedalaman sumur zamzam mencapai 35 meter.

"Air di sumur zamzam digunakan sebagai air minum jamaah dan tidak digunakan untuk pertanian," ujarnya.
"Sumur zamzam telah digunakan selama lebih dari 4.000 tahun, ini membuat kami berpikir bahwa jika tidak ada hujan di Arab Saudi, mungkin airnya akan habis. Namun, mengingat kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur bisa terus ada," tutupnya.


#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Posting Komentar

0 Komentar