Fakta Utang RI Naik Lagi! Begini Cara Sri Mulyani Lunasi Rp7.052,5 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani.(Foto: Okezone.com)

JAKARTA - Utang Indonesia mencapai Rp7.052,50 triliun pada akhir Maret 2022. Utang ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun utang pemerintah Rp7.052,50 triliun setara 40,39% dari PDB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun yakin Indonesia bisa bayar seluruh utang tersebut. Dirinya juga punya cara agar utang tersebut bisa lunas.
Okezone pun merangkum fakta-fakta terkait utang Indonesia mencapai Rp7.052 triliun, Sabtu (30/4/2022):

1. Penyebab Utang RI Naik
"Secara nominal, terjadi peningkatan total utang Pemerintah seiring dengan penerbitan SBN dan penarikan pinjaman di bulan Maret 2022, untuk menutup pembiayaan APBN," tulis Kementerian Keuangan.

2. Komposisi Utang
Komposisi utang Rp7.052 triliun sebagai berikut: 88,24% berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) yang terdiri dari SBN Rp6.222,94 triliun.
Untuk kepemilikan domestik pada SBN sebesar Rp4.962,34 triliun. Di mana SBN Rp4.104,37 triliun dan surat berharga negara syariah (SBSN) Rp857,96 triliun.

Sementara, komposisi utang pemerintah 11% berasal dari pinjaman atau senilai Rp829,56 triliun. Dengan rincian pinjaman dalam negeri Rp13,2 triliun.
Pinjaman luar negeri totalnya mencapai Rp816,36 triliun. Terdiri dari pinjaman bilateral Rp281,31 triliun, multilateral Rp491,57 triliun, commercial banks Rp43,48 triliun.

3. Utang RI Masih Aman
Utang pemerintah kembali naik mencapai Rp7.052,50 triliun per akhir Maret 2022. Utang ini setara 40,39% dari PDB atau debt to GDP ratio.
"Posisi utang terjaga dalam batas aman dan wajar, serta terkendali," tulis Kemenkeu.

4. Sri Mulyani Yakin Bisa Bayar Utang
Menteri Keuangan Sri Mulyani yakin bahwa utang pemerintah Indonesia mencapai Rp7.052,50 triliun bisa terbayar.
"Kalau belanja bagus, jadi infrastruktur bagus, SDM berkualitas buat Indonesia, ekonomi tumbuh pasti bisa bayar lagi utangnya. Termasuk SBSN pasti kita bisa bayar Insyaallah kembali dengan aman," ujar Sri Mulyani pada Januari 2022.

Sri Mulyani menambahkan kalau pemerintah berupaya maksimal untuk menggenjot penerimaan pajak guna menutup defisit pengeluaran.
"Makanya ini perlu kita (kasih) pahamkan dan kita ingin terus jelaskan ke publik. Jadi rakyat kalau bertanya kenapa saya bayar pajak, dia tahu sebab kita urusin Indonesia bersama-sama," jelasnya.


#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Posting Komentar

0 Komentar