Indonesia resmi memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan tipe ultra fast charging pertama. SPKLU ini dibangun untuk mendukung operasional kendaraan listrik delegasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
SPKLU Ultra Fast Charging ini memiliki berbagai keunggulan. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo SPKLU tipe itu dapat mengisi daya mobil listrik penuh hanya dengan waktu 30 menit. Waktu itu untuk mengisi dari baterai keadaan kosong.
"Ultra fast charging sekarang ada 60, di mana kalau baterainya kosong membutuhkan 30 menit, satu mobil sekali charging bisa menempuh jarak 400 km," kata Darmawan di Central Parkir ITDC Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (25/3/2022).
Tak hanya itu saja, SPKLU dengan daya 200 kilo watt (kW) ini juga dilengkapi dengan fitur Simultan Charger sehingga dapat mengisi dua unit kendaraan secara bersamaan.
SPKLU juga dilengkapi fitur IP (Ingress Protection), serta desain yang padat dan ergonomis mampu memberikan 96% efisiensi daya untuk penghematan energi. Belum lagi tingkat keamanan yang terjamin dengan tersertifikasi IEC 61851 untuk pengendara mobil listrik.
PLN sendiri rencananya akan memfasilitasi pengisian untuk SPKLU hingga home charging dari jam 10 malam sampai 5 pagi. Artinya ada waktu 7 jam untuk kendaraan listrik untuk mengisi ulang atau menambah daya baterainya.
"Charging station ada dua sambungan, satu mobilnya kira-kira pengurangan daya pemakaian 15 sampai 20%, artinya satu mobilnya 5-10 menit. Dalam 10 menit ada 2 nozzle artinya 10 menit bisa 2 kendaraan, jadi kalau ada 70 dalam 10 menit ada 140 kendaraan," jelasnya.
Berencana membangun 60 dan ditambah dengan arahan Presiden Joko Widodo 10 SPKLU lagi, Darmawan yakin bisa membangun SPKLU Ultra Fast Charging ini.
"Memang hitung-hitungan kami infrastruktur ini agak berlebih dibanding jumlah mobilnya. Ini juga agar menjaga pengurangan risiko apa bila mobil-mobil nya ada yang membutuhkan charging yang sangat cepat" tutupnya.
#infogresik
#Gusfik
0 Komentar