Ini Alasan Indonesia Punya Super Imunitas Covid-19

Ilustrasi

Jakarta, Riset terbaru menunjukkan jika warga Indonesia disebut telah memiliki super imunitas atas penyakit Covid-19. Ini muncul baik karena vaksinasi maupun setelah terinfeksi virus corona langsung.

Hal ini terungkap setelah dilakukannya survei atas 86,6% penduduk Indonesia oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta tim peneliti dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan survei tersebut mencatat sebanyak 73,2% penduduk telah memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.

"Survei serologi di 100 kabupaten/kota di sebagian wilayah aglomerasi maupun non aglomerasi sepanjang November dan Desember 2021 menunjukkan mayoritas penduduk Indonesia, sebanyak 86,6% populasi yang daerahnya disurvei, telah memiliki antibodi SAR-CoV-2, baik akibat terinfeksi sebelumnya atau karena vaksinasi," katanya pada awal Januari 2022.

Wiku menambahkan sebanyak 73,2% populasi dari daerah yang disurvei ternyata memiliki antibodi SARS-CoV-2, meski belum pernah terdeteksi positif maupun divaksinasi Covid-19. Ini juga dapat diartikan sebagai penyebab turunnya kasus Covid-19 di Indonesia setelah gelombang kedua pada Juli-Agustus 2021.

Sementara Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan saat ini, berdasarkan data yang ada, titer antibodi cukup tinggi di masyarakat.

"Ini diperkirakan karena adanya masyarakat yang (saat itu) terinfeksi varian Delta yang kemudian mendapatkan vaksinasi. Jadi apa yang disebut sebagai super-immunity, itu kemungkinan yang terjadi," katanya.

Survei sendiri dilakukan dengan menggunakan tes darah, serum atau plasma warga untuk melihat keberadaan antibodi SARS-CoV-2. Keberadaan antibodi menandakan seseorang pernah terinfeksi Covid-19 atau telah mendapatkan vaksin.

Perlu diketahui, untuk mencapai kekebalan kelompok di Indonesia sebanyak 70% penduduk harus divaksin penuh. Namun ketika gelombang kedua infeksi Covid-19 di Indonesia saat itu, masyarakat yang sudah divaksin belum mencapai 70%.

Meskipun titer antibodi tinggi di masyarakat, penerapan protokol kesehatan 5M tetap harus dijalankan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus baru. Masyarakat dihimbau untuk tertib, selalu mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Masyarakat juga harus segera menerima vaksin booster.


#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Posting Komentar

0 Komentar