Akhirnya, Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Dimulai Tahun 2022

Ilustrasi Gerbang Tol Kraksaan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi
Jasa Marga

JAKARTA, Setelah menghadapi sejumlah kendala di lapangan, akhirnya konstruksi Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) dipastikan dapat dimulai pada 2022 mendatang.
Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) Adi Prasetyanto memastikan, kontruksi yang dikerjakan lebih dahulu adalah Seksi I Probolinggo-Besuki.

Saat ini, progres pembebasan lahan untuk seksi 1 Ruas Probolinggo-Besuki sepanjang 29,6 kilometer telah mencapai 24,88 persen hingga akhir Juli 2021.
“Jika semuanya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, maka target penyelesaian konstruksi untuk seksi 1 dapat rampung pada tahun 2024," kata Adi dalam keterangan tertulis, Kamis (29/07/2021).

Menurut Adi, karena pelaksanaan konstruksi belum dapat dimulai, saat ini fokus PT JPB adalah mendukung Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan untuk mempercepat proses pembebasan lahan untuk seksi 1 Probolinggo-Besuki, agar target dari pengerjaan konstruksi bisa sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Upaya yang telah dilakukan PT JPB bersama PPK untuk percepatan antara lain dengan mengusulkan alokasi pengadaan pendanaan tanah di tahun 2021, berkoordinasi dengan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Saat ini yang menjadi prioritas dari PT JPB adalah seksi 1 Ruas Probolinggo-Besuki di Kabupaten Probolinggo, menyesuaikan dengan rencana alokasi pendanaan tanah dari Pemerintah.

Hal itu seiring dengan monitoring yang dilakukan untuk Seksi 2 Besuki-Bajulmati di Kabupaten Situbondo sepanjang 110,9 kilometer serta seksi 3 Bajulmati-Ketapang (Kabupaten Banyuwangi) sepanjang 31 kilometer yang proses pembebasan lahannya juga terus dilakukan.

"Pada Juni 2021 lalu juga telah dilaksanakan pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGK) untuk 22 bidang menggunakan Pembayaran Langsung Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN),” ungkap Adi.
Selama masa pandemi Covid-19 ini, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, PT JPB tetap berupaya merealisasikan target-target yang ditetapkan.

Salah satunya yaitu telah ditandatanganinya Hasil Penataan Batas Areal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) Jalan Tol Probowangi Seksi 1 oleh Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

PT JPB juga selalu memaksimalkan pertemuan secara daring untuk terus aktif berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait dalam upaya menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Probowangi ini, di antaranya adalah koordinasi dengan Kementerian PUPR terkait desain jalan tol dan prioritas pembebasan lahan.
Lalu pengurusan izin persilangan rel kereta api terhadap Jalan Tol Probowangi dengan Kementerian Perhubungan serta dengan LMAN untuk proses, mekanisme dan penggantian pembayaran UGK.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parisekit mengungkapkan, ada tiga kendala utama yang dihadapi JPB selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Pertama adalah alokasi dana pembebasan lahan yang menjadi kendala utama terhambatnya konstruksi fisik Tol Probowangi.

"Kendala kedua adalah perubahan forecast trafik atau arus lalu lintas," ujar Danang menjawab Kompas.com, Kamis (08/04/2021).
Sementara kenaikan biaya konstruksi yang dipicu permintaan untuk penanganan khusus di Taman Nasional Baluran, menjadi kendala ketiga.
Namun demikian, menurut Danang, saat ini para ahli satwa sedang melakukan penelitian mengenai pergerakan endangered species supaya dapat dilakukan mitigasi risiko yang sesuai.
Jalan Tol Probowangi dengan total panjang 171,516 kilometer ini terbagi menjadi tiga seksi. Seksi 1 Probolinggo-Besuki (29,6 kilometer), Seksi 2 Besuki-Bajulmati (110,875 kilometer), dan Seksi 3 Bajulmati-Ketapang (31,041 kilometer).

Jalan bebas hambatan berbayar ini akan menjadi titik akhir jaringan Jalan Tol Trans-Jawa. Konsesi untuk pembangunan jalan tol ini adalah 35 tahun dengan total investasi Rp 23,3 triliun.

Jika kelak terbangun nanti, maka ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa akan terhubung dengan jalan tol sehingga semakin mempermudah mobilitas orang, barang dan jasa.



#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Posting Komentar

0 Komentar