Malaysia Total Lockdown Mulai 1 Juni 2021, Indeks Saham Acuan Tergelincir

Pemandangan malam umum menunjukkan bangunan seperti yang terlihat dari Menara KL di Kuala Lumpur (13/10/2020). Malaysia tengah memerangi lonjakan baru kasus virus corona baru COVID-19. (AFP/Mohd Rasfan)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Malaysia turun pada perdagangan saham Senin pagi seiring pemerintah Malaysia mengumumkan lockdown total secara nasional. Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang meningkat pesat secara harian di Malaysia.

Indeks acuan FTSE Bursa Malaysia KLCI turun sekitar 1,5 persen pada pembukaan perdagangan. Indeks saham bergerak turun 1,1 persen. Kinerja indeks mencatat performa buruk di sebagian besar pasar saham Asia Pasifik.Demikian dilansir dari CNBC, Senin (31/5/2021).

Malayia telah berkuang untuk mengendalikan lonjakan infeksi COVID-19. Pekan lalu, Malaysia melaporkan rekor peningkatan kasus COVID-19 selama lima hari berturut-turut, menjadikan kasus kumulatif menjadi lebih dari 565.500 kasus dengan 2.729 kematian pada Minggu, 30 Mei 2021. Hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan Malaysia.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin mengumumkan akan memasuki lockdown selama dua minggu mulai Selasa. Ia mengumumkan hal tersebut pada Jumat, 28 Mei 2021 setelah penutupan pasar.

Selama periode tersebut, individu umumnya hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk membeli barang penting atau mencari layanan medis.

Untuk perseroan, mereka menawarkan layanan penting tetap buka sementara segmen tertentu. Dari sektor manufaktur dapat beroperasi dengan kapasitas yang berkurang.

Bakal Tekan Ekonomi Malaysia

Malaysia Lockdown Dilonggarkan: Sebuah monorel bergerak melalui distrik perbelanjaan kosong di pusat kota Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, (4/5/2020). Banyak sektor bisnis dibuka kembali pada Senin di beberapa bagian Malaysia sejak penguncian sebagian virus dimulai 18 Maret. (AP/Vincent Thian)

Ekonom Barclays Bank Brian Tan memperkirakan, langkah lockdown akan menekan ekonomi Malaysia antara 0,5-1 persentase setiap dua minggu.

Dalam catatan Tan, ia menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Malaysia dari 6,5 persen menjadi 5,5 persen. Angka ini di bawah proyeksi bank sentral dari 6 persen menjadi 7,5 persen.


#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Posting Komentar

0 Komentar